Apa itu Sianida - Sianida adalah
senyawa kimia yang mengandung
gugus siano C ≡ N,
[1] dengan
atom karbon terikat-tiga ke atom
nitrogen.
Pada sianida anorganik, seperti
natrium sianida dan
kalium sianida, gugus CN ada sebagai
ion sianida poliatomik yang bermuatan negatif (CN
−); senyawa ini, yang merupakan
garam dari
asam sianida, adalah senyawa yang sangat beracun.
[2] Ion sianida bersifat
isoelektronik dengan
karbon monoksida dan
nitrogen molekuler.
[3][4]
Sianida organik umumnya disebut
nitril; gugus CN terhubung melalui
ikatan kovalen dengan gugus bermuatan karbon, seperti
metil (-CH
3) pada metil sianida (
asetonitril). Karena tidak melepas ion sianida, maka nitril umumnya lebih tidak beracun, atau seperti pada polimer tidak larut seperti
serat akrilik, maka sama sekali tidak beracun kecuali jika dibakar.
[5]
Asam sianida (HCN) adalah senyawa berbentuk cairan yang mudah menguap, biasa digunakan dalam pembuatan
asetonitril yang kemudian digunakan untuk produksi
serat akrilik,
karet sintetis, dan
plastik.
[6] Sianida juga digunakan dalam berbagai proses kimia, seperti
fumigasi, pengerasan
besi dan
baja,
elektroplating, dan pemurnian
bijih. Di alam, bahan - bahan yang mengandung sianida terdapat dalam beberapa biji buah, seperti lubang ceri dan biji apel.
Produksi
Proses utama yang digunakan untuk memproduksi sianida adalah
proses Andrussow,
asam sianida diproduksi dari
metana dan
amoniak dengan bantuan
oksigen dan
katalis platina.
[7][8]
- 2 CH4 + 2 NH3 + 3 O2 → 2 HCN + 6 H2O
Gas asam sianida dapat dilarutkan dalam larutan
natrium hidroksida untuk menghasilkan
natrium sianida.
Tingkat bahaya
Sebagian besar sianida sangat beracun. Anion sianida adalah
inhibitor enzim sitokrom c oksidase (disebut juga aa
3) pada kompleks keempat
rantai transpor elektron (ditemukan pada membran
mitokondria pada sel eukariotik). Sianida akan menempel ke besi dalam protein ini. Ikatan sianida dengan enzim ini akan mencegah transpor elektron dari
sitokrom c ke oksigen. Akibatnya, rantai transpor elektron terganggu, artinya sel tidak dapat lagi memproduksi (secara aerobik)
ATP untuk energi beraktivitas.
[9] Jaringan yang sangat mengandalkan
respirasi aerobik, seperti
sistem saraf pusat dan
jantung, akan sangat terpengaruh.
[10]
Senyawa yang paling beracun adalah
asam sianida, bentuknya gas pada suhu dan temperatur ruangan, oleh karena itu dapat terhirup. Oleh karena itu, respirator udara dengan sumber oksigen eksternal wajib dipakai ketika bekerja dengan asam sianida. Asam sianida akan dihasilkan ketika sianida
labil diasamkan, karena sianida adalah
asam lemah. Larutan alkali lebih aman digunakan karena tidak memunculkan gas asam sianid. Asam sianida juga dapat diproduksi pada pembakaran
poliuretan; untuk alasan ini, poliuretan tidak disarankan untuk digunakan pada furnitur domestik dan penerbangan. Asam sianida yang terhirup oral dalam skala kecil (dalam bentuk sianida padat atau larutan sianida) pada angka 200 mg, atau sekitar 270
ppm sudah cukup untuk mengakibatkan kematian dalam hitungan menit.
[10]
Antidot
Hidroksokobalamin bereaksi dengan sianida membentuk
sianokobalamin, yang dapat dibuang secara aman oleh ginjal. Metode ini adalah salah satu metode menguntungkan dalam menghindari pembentukan metemoglobin. Perangkat antidot ini dijual dengan merk Cyanokit dan disetujui oleh FDA tahun 2006.
[11]
Antidot lama untuk sianida menggunakan 3 senyawa: butiran
amil nitrit (dengan dihirup),
natrium nitrit, dan
natrium tiosulfat. Tujuan antidot ini adalah menghasilkan besi ferro (Fe
3+) dalam jumlah besar untuk bersaing mendapatkan sianida dengan sitokrom a
3 (sehingga sianida akan terikat ke antidot daripada ke enzim).
Nitrit mengoksidasi hemoglobin menjadi
metemoglobin, yang bersaing dengan sitokrom oksidase untuk mendapatkan ion sianida. Sianmetemoglobin terbentuk dan enzim
sitokrom oksidase akan kembali didapat. Mekanisme utama untuk membuang sianida dari tubuh adalah konversi enzimatik menjadi
tiosianat dengan enzim
rhodanese dalam
mitokondria. Tiosianat merupakan senyawa yang relatif tidak beracun dan bisa dibuang ginjal. Untuk mempercepat detoksifikasi, natrium tiosulfat digunakan untuk menyediakan donor sulfur bagi
rhodanese untuk memproduksi tiosianat.
[12]
Penggunaan
Pertambangan
Sianida utamanya diproduksi untuk pertambangan
emas dan
perak: senyawa ini membantu melarutkan logam ini dari bijihnya. Pada
proses sianida, bijih grade tinggi dicampur dengan sianida (konsentrasi sekitar 2 kg NaCN per ton); bijih low-grade ditumpuk dan disemprot dengan larutan sianida (konsentrasi sekitar 1 kg NaCN per ton). Logam mulia ini akan membentuk kompleks dengan
anion sianida membentuk turunan yang dapat larut, seperti [Au(CN)
2]
− and [Ag(CN)
2]
−.
[13]
-
- 4 Au + 8 NaCN + O2 + 2 H2O → 4 Na[Au(CN)2] + 4 NaOH
Perak lebih "rendah" daripada emas dan umumnya di alam muncul sebagai sulfida, in which case redox is not invoked (no O
2 is required). Instead, a displacement reaction occurs:
-
- Ag2S + 4 NaCN + H2O → 2 Na[Ag(CN)2] + NaSH + NaOH
Larutan induk yang mengandung ion ini dipisahkan dari padatannya, kemudian dibuang ke
kolam limbah. Logam akan diambil kembali dari larutan induk dengan reduksi dengan abu
seng atau diadsorpsi dengan
karbon aktif. Proses ini dapat menghasilkan masalah kesehatan dan lingkungan. Sejumlah
bencana lingkungan muncul akibat kolam limbah yang luber.
Larutan sianida akan terhidrolisa cepat, terutama jika ada cahaya matahari. Senyawa ini dapat membawa logam berat seperti merkuri jika ada. Sianida juga digunakan pada
elektroplating, dimana dapat menstabilkan ion logam pada larutan elektrolit sebelum terdeposisi.
Kimia organik industri
Beberapa nitril diproduksi dalam skala besar, contoh
adiponitril adalah prekursor
nilon. Beberapa senyawa juga dihasilkan dengan menggabungkan asam sianida dengan alkena (
hidrosianasi): RCH=CH
2 + HCN → RCH(CN)CH
3. Katalis logam dibutuhkan untuk reaksi ini.
Keracunan pada manusia
Keracunan sianida yang disengaja telah muncul pada banyak kejadian sepanjang sejarah.
[14]
Yang paling terkenal adalah asam sianida yang dilepas dari pelet
Zyklon-B yang digunakan secara meluas pada pembunuhan massal ketika
Holokaus, terutama di kamp konsentrasi. Diracun dengan gas asam sianida dalam
kamar gas (garam asam sianida dijatuhkan ke asam kuat, seperti asam sulfat) adalah salah satu metode
hukuman mati ketika terdakwa kemudian menghirup gas letal.
Aditif makanan
Karena kestabilannya yang tinggi akan kompleksnya dengan
besi, ferrosianida (
natrium ferrosianida E535,
kalium ferrosianida E536, dan kalsium ferrosianida E538
[15]) tidak akan terdekomposisi ke level mematikan dalam tubuh manusia dan digunakan dalam industri makanan sebagai, contohnya
agen anticaking pada
garam dapur.
[16]
Sumber : Wikipedia
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email